Sejarah
Kertas
​
Penemuan kertas
Kertas merupakan elemen penting yang diperlukan dalam media cetak. Menurut sejarah, kertas ditemukan oleh orang Tiongkok, bernama Cai Lun (Ts’ai Lun). Kertas ditemukan pada 101 Masehi dan menyebar ke Jepang dan Korea karena penyebaran bangsa Cina ke timur Asia. Tetapi, dunia lebih mengenal penemuan kertas oleh bangsa Mesir Kuno. Kertas pada era Mesir Kuno terbuat dari tanaman Papirus. Orang Mesir kuno menuliskan catatan di batang pohon Papirus. Kemudian, kertas menyebar ke seluruh Timur Tengah hingga Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke Eropa juga. Orang Eropa menulis di kulit domba. Pemakaian kertas banyak digunakan oleh para birokrat, pedagang, pendeta, dan penulis.
Kertas Papyrus
Masuknya Kertas di Indonesia
​
Pertama kali Indonesia mengenal kertas juga tidak berhubungan dengan awal dikenalnya budaya tulis. Saat budaya tulis mulai dikenal di Indonesia pada abad ke-5, dibuktikan oleh temuan-temuan dari prasasti kerajaan Tarumanagara dan yupa dari kerajaan Kutai. Kertas belum menjadi media yang digunakan untuk menulis. Batu digunakan sebagai media untuk menulis, kemudian lempengan lempengan yang terbuat dari logam. Kertas belum menjadi media utama untuk menulis. Kertas diperkenalkan di Indonesia melalui pedagang dari Arab.
​
Walaupun kini banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhan informasi, khususnya yang berbasis teknologi informasi elektronik, tapi pemanfaatan kertas dalam pembuatan media cetak tampak tak mengalami penurunan, tapi justru mengalami peningkatan. Bahkan, seiring dengan otonomi daerah, banyak daerah yang berupaya melahirkan surat kabar sendiri untuk kebutuhan masyarakat setempat. Akibatnya, peningkatan kebutuhan akan kertas dalam pembuatan media cetak tidak hanya terjadi pada tataran nasional melainkan juga pada tataran lokal. Bahkan di beberapa daerah, kehadiran surat kabar lokal mampu mengimbangi kehadiran surat-surat kabar nasional serta memiliki pangsa pasar yang cukup baik.
